Rabu, 24 Desember 2008

Suci

Disebut suci, penertian orang selama ini adalah bila bersih tanpa noda, tanpa cela, tanpa kotoran, atau tanpa najis sedikitpun. Satu hasil oleh pikir yang sungguh idealis. Namun, adakah yang suci bersihseperti yang diidealkan tersebut ? Sementara, sifat suci hanya dimiliki oleh penguasa alam. Sedangkan manusia atau makhluk lain ? Tentu saja jauh dari sifat suci tersebut.

Suci itu bukannya tanpa kotoran, bukan tanpa noda atau sejenisnya. Pun juga suci itu bukanlah sesuatu yang putih bersih, penuh dengan kebenaran dan sejenisnya.

Maka, disebut suci bila sesuatu itu netral tidak berpihak (dalam kondisi nol). Bukan penuh kebenaran dan tentu saja bukan pula sesuatu yang bernoda.

Analogi yang mendekati dari sesuatu yang suci adalah sebuah sepeda motor dalam keadaan gigi persneling 0 (netral). Dia bisa maju maupun mundur tanpa membutuhkan energi (tanpa perlu ditarik gasnya) baik dalam keadaan mesin hidup maupun mati. Beda dengan saat gigi persneling masuk 1. Dalam kondisi mesin mati dia tidak bisa bergerak maju-mundur. Untuk menggerakkannya harus menyalakan mesin terlebih dahulu.

Dengan demikian jelaslah bahwa selagi manusia masih hidup, suci hanyalah sebatas cita-cita, hanya menjadi sebuah keinginan.
Adakah manusia tanpa salah ?
Adakah manusia tanpa cela ?
Adakah manusia yang penuh dengan kebenaran ?
Adakah manusia yang penuh dengan kesucian ?

Wallahu alam, tidak ada satupun !

Bahkan Muhammad bin Abdullah pernah diprotes istri-istrinya gara-gara terlambat memberikan nafkah batin.

Pengakuan-pengakuan atau kesaksian-kesaksian yang selama ini muncul tentang adanya orang suci atau makhluk lain yang dianggap suci hanyalah iming-iming dari Allah untuk kita agar keinginan untuk selalu berdekatan dengan Allah selalu terpelihara dengan baik.

Bukan lantas kagum pada karomah seorang hamba Allah, lalu tgerbutakan.Tidak bisa melihat Allah di balik segala karomah tersebut. Ini justru kafir, syirik !

Tidak usah bercita-cita suci
Tidak usah bercita-cita bersih, putih tganpa noda
Tidak usah bercitacita mendapat karomah

Jalani dan lakukan apa yang tersaji di hadapan kita
Allah kuasa atas segala sesuatu….

Wallahu alam
Kajang, 8 Juli 2008
09.39 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar